Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh cinta. Cinta itu timbul tenggelam. Seperti lirik lagu letto "kau datang dan pergi, ooh begitu saja.." . Terkadang cinta ada yang diTpaksakan, misalkan, ada orang yang penampilannya menarik, kita jadi menginginkannya,, setiap malam "berusaha" memikirkannya, agar kita bisa mencintainya dengan tulus.
Tapi cinta yang baik dan tulus itu datang tanpa ada pertanda, tanpa perduli siapa saja orangnya. Di facebook sobatku membuat status"
kalau
kmu mencintai seseorang .. buatlah agar ia slalu tersenyum dn bahagia .
wlaupun untuk melihat senyum di bibirnya , kamu harus menukarny dgan
air matamu . dn untuk mlhat kbhagiaan d wjahnya , kmu hrus mnukarny
dgan kpdhan dhatimu . jgan smpai ia tau kalo kamu bekerja keras , dn
...mmbyar mahal untuk seuntai senyu...m ,... dn sebuah kebahagiaan yg ia dptkan . karena cinta gk perna mengharapkan IMBALAN :)
tentu. aku "like" stat nya, karena pada waktu itu aku sedang Broken heart. Aku ditolak seorang perempuan diman itu pertama kali aku mengungkapkan perasaan pada satu orang. Sebelumnya, aku pernah mencintai seseorang. Saking cintanya sedikit cemburu saja malam nya sering nangis. tapi mengapa aku tak berani mengungkapkannya. "Sekarang, cinta yang datang tanpa paksaan" itu datang lagi. Jelas, rasa cemburu pasti ada jika melihat orang yang kita cintai dekat dgn orang lain. Yang namanya anak sekolah, dekat dikit dijodoh-jodohkan. Karena tak ada guru aku melamun menyendiri keluar. Sorenya, dia mengirim sms padaku, dia bertanya mengapa aku menyendiri terus, melamun. Aku masih merahasiakannya. Tapi, karena orang yang kita cintai selalu menjadi kelemahan kita , akhirnya aku luluh dan menceritakan semuanya. Dia hanya diam dan bertanya mengapa aku memilihnya. Kujawab, "aku tidak tahu,cinta itu datang sendiri dan tidak bisa ditebak". Tak ada jawaban apakah dia mau menerrima ku atau tidak. karena aku hanya mengatakan bahwa orang yang aku cintai adalah dia. Keesokan harinya, aku sama sekali tidak saling menyapa dengannya. Saling diam, hingga sore nya aku kembali mengirim pesan kepadanya "bisakah kau menerimaku? " dia jawab "maaf sebelumnya, tapi aku belum berani pacaran lagi, takut pelajaran terganggu, cause aku pernah mengalaminya" dua pil pahit harus kutelan bulat-bulat, pertama, cintaku bertepuk sebelah tangan, kedua, dia telah pernah dimiliki seseorang, sedangkan aku, hanya bisa mencintai, mengagumi, dan berpikir bahwan aku akan bahagia asalkan orang yaang aku cintai bahagia". aku juga kurang yakin apakah hanya karena pelajaran dia menolakku, kubilang "aku akan menunggumu, sampai kau membuka hatimu untukku, hanya kau kelemahan dalam hidupku, kan kutunggu, sampai kapanpun" dia hanya diam, dia bilang "sampai kapan kau akan menugguku?" kujawab "aku mempunyai sebuah tekad, jika aku gagal "mendapatkanmu, aku tak akan mencintai seseorang sebelum dapat gelar s2". Dia masih menghindar, dia bilang kita lebih baik menjadi teman, karena dia merasa terbebani oleh sikapku ini. Kubilang padanya bahwa aku akan terus berusaha mengejarnya, bahkan akan kubuat dia jatuh cinta padaku. Akhirnya, kat-kata sebenarnya keluar dari mulutnya "jangan bawa-bawa aku lagi, aku ga mau, ga mau, ga mau". Kubilang padanya bahwa jawaban itulah yang kuinginkan, sebuah kejujuran, tak apa walau hatiku perih.Entah mengapa perasaanku menjadi tenang setelahnya. Walaupun malamnya aku masih sering merasakan sesak didalam dada. kemudian, entah mengapa tiga hari berturut-turut kami semakin jarang menyapa. Pada malamnya, karena tidak ada tugas, malamnya aku hanya merenungi nasib, apakah aku salah telah mengungkapkan perasaan itu, hubunganku dengan dia malah tambah jauh. Sebelumnya, aku masih sering mengirim pesan kepadanya. tapi dia hanya menjawab dengan jawaban singkat dan rada cuek. Disekolah pun walau sekelas juga jarang teguran. Akhirnya, malam itu sama sekali ga bisa konsentrasi. dan lagi, air mata kembali jatuh. untuk menenangkan pikiran, aku pergi kekamar mandi, mengambil wudhu dan shalat isya'.. kemudian ada sms di hp-ku. Tertulis nama dia, aku sadar, begitu cepat Tuhan membalas do'a kita. Dia bilang dia sedang bosan, karena malam itu jg ga ada tugas, aku menemaminya sms sampai malam untuk menghilangkan bosannya, kami saling bercanda. Sejak saat itu, hubungan ku dengannya kembali dekat, sebagai sahabat. Perasaan itu masih kusimpan dalam hati, karena tak ingin merusak persahabatan kami. tapi, entah sampai kapan aku memendamnya. Kadang aku berfikir aku memang bisa menerimanya hanya sebagai sahabat, dan kuterima juga keputusan dia tidak bisa menerimaku, tapi apakah aku bisa menerima jika ia dimiliki orang lain. dan aku berpikir bahwa ia adalah kekuatan terbesar dalam hidupku, tapi, dia juga menjadi kelemahan terbesar dalam hidupku. Aku harap jika anda yang membaca blog ini adalah 'dia', maka jujur, perasaan itu masih kusimpan, tidak tahu sampai kapan aku menyimpannya. Mungkin hanya kau orang yang menjadi kekuatan dan kelemahan terbesar dalam hidupku. ****** *** ******
