Lagi, lagi, dan lagi. Indonesia menerima kekalahan di final, kali ini dalam ajang Sea Games, setelah ditekuk Malaysia dengan adu penalti.
Kali ini saya tertarik untuk membahas beberapa komentar masyarakat tentang final event paling bergengsi di Sea Games ini.
sebelum final dimulai, suporter dari kedua kubu sama-sama memprediksi menang. Yang berbeda, suporter Indonesia memprediksi kita akan menang besar. sedangkan suporter Malaysia memiliki komentar yang sederhana, mereka mengakui kita kuat, jadi mereka memprediksi mereka akan menang selisih gol yang sedikit. Inilah perbedaan antara suporter yang percaya diri dan sedikit sombong dengan suporter yang rendah hati.
alhasil, kita kalah dalam adu penalti. Namun, saya sangat setuju dengan sikap sebagian suporter Indonesia yang dapat menerima kekalahan dengan lapang dada.
sebagian berkomentar bahwa kita bermain dengan cukup bagus, namun hanya nasib sial saja. memang saya akui permainan Malaysia lebih baik dari permainan tim nasional kita. banyak yang bilang kita kalah terhormat, karena kita kalah tos-tosan. Tapi, itu memang kalah terhormat, tapi kalah terhormat bukancuma kalah hanya karena adu penalti. Tetapi, kalah terhormat adalah kekalahan yang diterima tim secara sportif, terus bertanding hingga akhir, tidak menyerah di tengah petandingan. kalah 5-0 pun jika tetap bertanding sampai akhir, itu juga kalah terhormat. Jadi, bukan cuma adu penalti. tapi, terus bertanding hingga akhirlah merupakan kekalahan yang terhormat.
Apa sih Kalah TERHORMAT itu?
17.38 |
Kita yang kurang ber-Syukur
03.29 |
Satu Jam Saja
05.29 |
Dipopulerkan oleh Audy dan Lala Karmela
satu jam saja kuingin diam berdua
mengenang yang pernah ada
jangan berakhir karena esok takkan lagi
satu jam saja hingga kurasa bahagia
mengakhiri segalanya
katamu semua sudah tak berarti
satu jam saja
itupun tak mungkin, tak mungkin lagi
satu jam saja ijinkan aku merasa
rasa itu pernah ada
02.46 |
Gombal Cantik
03.53 |
wajah itu
menyihir mataku enggan berkedip
terlupa sejenak aku tak layak
namun sepintas tak lupa
terus membayang
cantik
begitu nyaman mata mencumbumu
tak lepas mimpi malam kau hantui
cantik
gila jadinya, kesadaranku pecah
meluapkan rasa membuncah
cantik
mengikis pedihku akan luka lama
meraup rinduku yang lama nestapa
menggedor jantungku, menjerat nadiku
cantik
wajahmu manis menyita rindu
menjarah hatiku yang lama tak tersentuh
ragu aku akan rasa
namun yakin itu nyata
cantik
senyummu indah membasuh jiwa
mengikat rindu menjarah rasa
pelan
pelan
tersemai kembali cinta tersita
terngaung akan wajah merona
Rasa temaram
19.22 |
lepaskan semua bebanku
genggaman tanganmu, kekang aku
membekap sesak
menyiksa, membelit jiwaku
jangan kau menjerat
namun akhirnya kau abaikan
terseok dalam harap dan asa terluka
perlahan tancapkan perih derita
beralaskan daun rembulan
bertiraikan senyuman bintang
kuterka cara untuk melepas getaran
tapi sedikitpun enggan menjauh
selalu terasa dekat
terikat
terpaku
memberi perih dalam senyum
berteman embun sirami fajar
tetap kulirik dengan mata temaram
dalam diam, aku rasa nikmat-Mu
07.07 |
mungkin
sejenak aku menarik nafas
menggumam pada malam, eluhkan kelelahan hati
terasa semua mengkhianati
yang dahulu setia mendekap menghabiskan malam
tak terasa malam kembali menyendiri
hening hanya terasa temani
temaram malam sepi permata
deru angin hanya terbersit sejenak ditelinga
kembali aku ke masa lalu
mengenang lembaran kusut yang terajut senyumanmu
menyusun kembali serpihan rindu yang membatu
dihati, tak ingin lari, lepas pun enggan
malam merindukanmu
mentikkan pedih akan cinta yang pasrah
ikhlas rasa yang tak terbalas
senyum pedih tak lekang
mengharap hatimu yang kian jauh
aku hanya terdiam
bercumbu dengan kelam malam
dibawah naungan sinar gelap
aku diam, terpaku, hanyut dalam siulan rembulan
aku rasa nikmat-Mu
ditengah perjalanan nestapa ini
aku, kau menunggu
03.23 |
lihatlah sejenak
pandang tatapku penuh harap denganmu
meniti jejak-jejak hampa menantimu
menggores waktu, sia-siakan masa lalu
deburan tangis tak terdengar lagi
tak ada lagi perih yang menggelayuti
hanya termangu menunggu
dibalik tirai peluh jiwaku
aku enggan kembali menangis
semakin sempit perih yang kau lukis
namun masih aku bosan
menunggu pasti sebuah jawaban
harap hilang timbul dari kerlingmu
dekat dan jauh tergantung dibibirmu
apakah aku yang harus menunggu
atau kau menunggu aku Read Users' Comments (0)
Badai Pasti Berlalu
18.40 |
awan hitam di hati yang sedang gelisah
daun-daun berguguran
satu satu jatuh ke pangkuan
kutenggelam sudah ke dalam dekapan
semusim yang lalu sebelum ku mencapai
langkahku yang jauh
kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti
gelisah kumenanti tetes embun pagi
tak kuasa ku memandang dikau matahari
kini semua bukan milikku
musim itu telah berlalu
matahari segera berganti
badai pasti berlalu
badai pasti berlalu
Merepih Alam
18.18 |
kunanti fajar berkawan angin malam
oh asmara
Bisikkan Hujan
05.19 |
Diam,
dengarkan risaunya
begitu pedih, ngilu dihati
sssttt,
resapi tangisnya
menjamah perih, sesak dijiwa
rintikan yang mengundang air mata
kecipak deru tangisan langit
angin memesonakan diri diantara riak rintik
tangisku kering, tersumbat rintik yang bising
hujan berbisik dalam rintik
menggelitik bilik yang teriris
Hati Hidup
05.10 |
Menanti lika liku hidup membawaku
ah, hanya angan-angan yang berbisik
dalam selimut batin selalu mengeluh
dunia enggan menyambut pinaganku
derita, hanya puing luka yang terhunus
dalam tiupan khianat diri
dihembuskan kesombongan hidup
Lelucon menjelang Tidur
01.12 |
00.55 |
Tirai yang Membisu
17.48 |
keheningan malam mengukir sebuah kepedihan
pekatnya aroma mu melekat dihatiku
aku terhenyak dalam rindu yang menginjak
aku terbata dalam gelap kasihmu
aku terlepas dari kenyataan
membayangkanmu,
ah, membutakan hati
dibalik tirai hati, engkau mengintip
namun engkau menyapa
dibalik tirai hujan, engkau menghilang
dalam realita hidupku
....
15.40 |
penyesalan memang selalu datang diakhir, dimanapun ada yang bilang "mengapa penyesalan itu datangnya belakangan?" . secara logika itu adalah kata yang tak perlu.
Bisa dibilang aku saat ini benar-benar menyesal. Setelah selesai menulis cerpen kemarin, aku menuliskan judulnya di Facebook. memang, judul cerpen itu aku ambil dari temanku, dan dia perempuan. Cerpen itu terinspirasi ketika aku dan dia saling berkirim pesan pada suatu malam. Aku tak menduga dia sampai kecewa seperti itu. dan enggan menyapaku dalam beberapa hari(semoga tidak lama). Sebenarnya tak masalah sih, tapi. kali ini orang yang aku buat kecewa adalah dia. dia kurang setuju karena aku membuat cerpen sesuai kata-katanya.
perasaan paling tidak enak adalah ketika kita mengecewakan seseorang yang kita dambakan.
Filosofi Hidup
06.50 |
Huaahh, masih dalam kondisi libur nih sob, tapi masih diselingi tugas. ya udah sih saya jalanin.
Tapi sepertinya saya dan teman-teman hanya terpaku kepada tugas yang udah dicari mutar-mutar ga dapat-dapat.
untuk sekedar refreshing saya entri ini. entah apa yang saya pikirkan masih bingung.
dalam mencari sebuah makna hidup, kita harus tau apa itu hidup, untuk apa kita hidup, dan bagaimana menjalani hidup. Bagi saya hidup adalah anugerah berupa nikmat dari Tuhan kepada kita, dan Amanat yang kelak harus dipertanggungjawabkan. salah satu kalimat yang saya ambil dari pak Fahmi, Guru Ekonomi SMA saya.
kita hidup dijaman yang katanya kaya akan kemajuan tekhnologi. yang terkadang melupakan makna tujuan hidup kita sebenarnya. Semua orang terkadang hampir sibuk dengan memperkaya diri. dan melupakan orang lain,
Apakah dunia sedemikian kecil sehingga seseorang bisa merasa ia cukup sendiri didunia ini.
telah ditakdirkan dan tak dapat dipungkiri bahwa status "orang miskin" tidak dapat terhapuskan dari dunia ini.
karena itu adalah Kudrat dari Tuhan, dan agar si kaya bisa menjalankan amanat dalam hidup nya sebagai pemegang sebagian harta orang miskin. namun, kesadaran seperti itu sangat sulit ditemukan. sangat jarang tingkat kepedulian seseorang sampai kesana. sadarkah kita, bahwa orang miskin adalah salah satu faktor yang membuat seseorang menjadi kaya.
kita hanya bisa merenungkan bagaimana jalan hidup kita kedepan. Kawan, posisi kita jauh lebih beruntung, disana masih ada orang yang memiliki mimpi dan harapan dalam status yang menyedihkan. Kita selalu merasa kurang dengan apa yang kita miliki, yah. itu adalah kodrat manusia yang tak bisa dipungkiri, tapi pernahkah kita merasa ada yang lebih kurang.
kawan, hidup adalah kondisi dimana kita saling memenuhi kodrat dan menjalakan amanat masing-masing sesuai status yang kita genggam, jalani hidup dengan senyum kau beri tak hanya untuk seseorang, tapi untuk semua yang pernah mengenalmu, agar dunia juga tersenyum bersamamu
Surat Untuk Kawan
02.15 |
Kawan, kita beruntung telah terlahir bersama, dan berjumpa dijenjang yang sama. Kawan, pernah kita berpikir, mengapa kita tidak masuk ke-sekolah yang derajatnya lebih unggul, kita menyesal telah gagal kesana. tapi, sadarkah kita,bahwa secara tidak langsung kita mensyukuri pertemuan kita di-sekolah yang sama. kita sama-sama tak mau terpisah, dirolling, dan saling menutupi kelemahan teman satu sama lain. perbedaan pendapat, tujuan, persaingan, cerita cinta, telah kita ukir bersama. saling berbagi dalam susah. ada sahabat peterpan, st-setia, korean-lovers, JB- lovers, changcut-ranger, massivers, afganisme, semua perbedaan itu kita tutupi dengan menghormati pendapat dan keinginan masing-masing.
Kawan, meskipun harus terpisah. beruntung dan bersyukurlah kita pernah berada dalam jalan yang sama untuk meraih mimpi. tak ada penyesalan dalam persahabatan. karena dalam diri kita jelas ada perbedaan, namun itulah yang membuat kita harus tetap saling menjaga perasaan, dan tetap berpegang hati dalam menyikapi sesuatu, dan merekam kenangan ini yang akan kau ingat saat kau telah berdiri dalam telapak hidupmu. saat kau telah mendapatkan jatidirimu. ingatlah bahwa kami pernah menjadi bagian dari mimpimu. Kawan
Hati Perindu
00.44 |