RSS

Kita yang kurang ber-Syukur

ini hanya sebuah catatan kecil, mungkin tak terlalu penting. tidak ada maksud menyindir siapa pun. hanya menurut pengamatanku saja. orang, bahkan kita, yang masih tidak bersyukur.

Malam ini akhirnya hujan kembali turun. sebuah hal yang jarang semenjak bulan Agustus. Bulan-bulan sebelumnya, kita sering mengeluh "aah, ujan lagi". dengan alasan "barusan udah nyuci motor, udah kotor lagi", atau "cucian aku masih banyak, ujaaaaan terus". dan banyak lagi.

kita semua mengerti, banyak yang berkata ucapan itu adalah do'a. dan itu real saja menurutku. Tuhan mendengar keluhan kita. ucapan kita, ingat, secara tidak langsung perkataan diatas adalah sebuah penolakan, ketidaksetujuan terhadap nikmat Tuhan. kemudian Tuhan "menuruti" kemauan kita. mendengar keluhan umatnya yang tidak pernah puas dengan nikmat yang telah diberikan. Dia ubah menjadi kemarau. alhasil, dalam dua bulan ini. hujan sangat jarang terjadi. tanah menjadi kering kerontang, sumur kering, air semakin turun. 

lalu manusia? kita? apakah akan bersyukur dengan dihilangkannya hujan. banyak kita yang bersuara "ngapain lagi hujan ga turun-turun, sumur dirumah udah mau kering". banyak yang mengeluh kekurangan air. kita selalu menyalahkan sesuatu yang seharusnya kita sadari. kita terlalu banyak kehendak, masih beruntung Tuhan masih mendengar perkataan kita. 

dikasih hujan, protes. diberi kemarau, selalu saja ngoceh. sama saja kita tidak menerima keputusan Tuhan kan??

malam ini, ada temanku yang membuat status "ai, dak jadi lagi dak jadi lagi. ngp lah pake acara ujan pulak" padahal kemarin dia mengeluh kenapa hujan tidak turun-turun. sadar dong, kita JANGAN MENGATUR TUHAN. bersyukurlah atas segala nikmat yang Dia berikan. sudah terlalu banyak nikmat-Nya yang kita syukuri.


#mohon maaf jika ada yang tersinggung, ini hanya sebuah pendapat dari saya. untuk mengintropeksi diri. dan sadar bahwa dunia ini ada yang mengatur nya, itu saja.

Read Users' Comments (0)

Satu Jam Saja

Dipopulerkan oleh Audy dan Lala Karmela


jangan berakhir aku tak ingin berakhir
satu jam saja kuingin diam berdua
mengenang yang pernah ada

jangan berakhir karena esok takkan lagi
satu jam saja hingga kurasa bahagia
mengakhiri segalanya

tapi kini tak mungkin lagi
katamu semua sudah tak berarti
satu jam saja
itupun tak mungkin, tak mungkin lagi

jangan berakhir kuingin sebentar lagi
satu jam saja ijinkan aku merasa
rasa itu pernah ada

Read Users' Comments (0)