keheningan malam mengukir sebuah kepedihan
pekatnya aroma mu melekat dihatiku
aku terhenyak dalam rindu yang menginjak
aku terbata dalam gelap kasihmu
aku terlepas dari kenyataan
membayangkanmu,
ah, membutakan hati
dibalik tirai hati, engkau mengintip
namun engkau menyapa
dibalik tirai hujan, engkau menghilang
dalam realita hidupku
Tirai yang Membisu
17.48 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar